1. Supportive
and Defensive Climates:
2. Dependencies
and Counterdependencies
3. Progressive
and Regressive Spirals
Supportive and Defensive Climates
Orientasi
individu dalam hubungan dan pola komunikasi mereka dengan satu sama lain
menciptakan iklim komunikasi. Iklim dan perilaku individu dapat menjadi
karakterisasi sepanjang pernyataan dari sangat mendukung ke sangat defensif. Setiap
pernyataan di atas adalah komentar bagaimana mendukung atau defensif. Supportive
(mendukung) adalah seseorang yang memberikan pernyataan positif terhadap orang
lain dengan tujuan memeberikan dukungan. Defensive adalah seseorang yang
memberikan pernyataan positif berupa sindiran kepada individu lain secara
halus.
Ada sejumlah
perilaku komunikasi yang cenderung untuk menciptakan dan memelihara iklim
defensif dalam sebuah hubungan,diantaranya :
·
Evaluating.
Menilai perilaku lainnya
·
Controlling. Berupaya untuk
mengendalikan atau mengelola perilaku lainnya
·
Developing Strategy. Teknik perencanaan,
agenda tersembunyi, dan bergerak dalam hubungan, seperti yang mungkin Anda
dalam permainan catur.
·
Remaining Neutral. Menyendiri dan jauh
dari perasaan kekhawatiran.
·
Asserting
Superiority. Melihat dan mengekspresikan diri Anda lebih layak daripada yang
lain
·
Conveying
Certainty. Dengan asumsi dan bertindak seolah-olah anda yakin dalam pengetahuan
dan persepsi.
Sebaliknya, perilaku berikut dilihat
sebagai kontribusi untuk iklim mendukung:
·
Describing. Menggambarkan daripada
menilai atau mengevaluasi perilaku orang lain
·
Maintaining
a problem orientation. Berfokus pada masalah-masalah tertentu yang harus
dipecahkan
·
Being spontaneous. Berurusan dengan
situasi saat mereka mengembangkan, tanpa agenda tersembunyi atau master plan
·
Empathizing.
Melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
·
Asserting
Equality. Melihat dan menyajikan diri sebagai sama dengan orang lain
·
Conveying Provisionalism. mempertahankan
tingkat ketidakpastian dan bersifat sementaradalam pikiran kita dan keyakinan
Contoh :
Dalam film “Ada
Apa Dengan Cinta” ada salah satu scene saat Rangga dan Cinta sedang pergi ke
suatu tempat yang bernama Kwitang. Saat itu mereka sedang mencari buku-buku
lama, ketika sedang mencari buku tiba-tiba Cinta lupa akan janjinya bersama
teman-temannya untuk menonton suatu konser, ketika cinta meminta izin untuk
pulang duluan kepada Rangga, Rangga malah menyindir Cinta dengan halus
(Defensive) dengan maksud untuk tidak terus bergantung pada teman-temannya disaat
Cinta sudah mempunyai urusan dengan orang lain. Percakapan ini termasuk dalam
perilaku komunikasi “Evaluating” yaitu menilai perilaku seseorang.

R : “Ga ada kamu
band itu pasti tetep manggung kan?”
C : “Jangan gitu
dong saya kan udah janji sama temen-temen saya dari kapan tau”
R : “Kamu ini
pingin nonton karna emang pingin nonton apa karna ga enak sama temen- temen kamu?”
C : “Ya
dua-duanya, saya pulang duluan aja ya”
R : “Kayak ga
punya kepribadian aja, nonton harus sama-sama, pulang harus sama-sama, makan
harus sama-sama, apa namanya kalau bukan mengorbankan kepentingan pribadi demi
sesuatu yang kurang prinsipil”
C : “Justru ini
sangat prinsipil, ngapain juga gw ngomong sm lo, punya temen juga enggak”

Deependency Theory (Teori
Ketergantungan Media)
Artinya adalah teori tentang komunikasi massa
yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk
memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang
itu. Teori ini diperkenalkan oleh
Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Individu akan condong menggunakan media
yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang
hanya sedikit.
Contoh : Bila
anda menyukai gosip, anda akan membeli tabloid gosip dibandingkan membeli koran
Kompas, dimana porsi gosip tentang artis hanya disediakan pada dua kolom
dihalama belakang, tetapi orang yang tidak menyukai gosip mungkin tidaktahu
bahwa tabloid gosip kesukaan anda, katakanlah Cek dan ricek, itu ada, ia pikir
cek dan ricek itu hanyalah acara di televisi, dan orang ini kemungkinan sama
sekali tidak peduli berita tentang artis di dua kolom halaman belakang Kompas.
Counterdependency
Theory
Adalah lawan dari
dependency yaitu seseorang tidak bergantung kepada orang lain.
Contoh : Ketika
seseorang ingin makan siang lalu dia memberi saran untuk makan di restaurant A
kemudian temannya tidak menyetujui saran tersebut,dan akhirnya dia makan di
restaurant A tidak bersama temannya tersebut.
Progressive and Regressive Spirals
Ketika aksi dan reaksi individu dalam suatu
hubungan, sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan mereka maka hubungan akan berlangsung dengan peningkatan
terus-menerus di tingkat keharmonisan dan kepuasan, keadaan ini akan menggambarkan sebagai spiral
progresif. Dalam spiral progresif, pengolahan timbal balik dalam interaksi
pesan menyebabkan rasa positif dalam pengalamannya. Kepuasan setiap orang
berasal dari pengembangan dirinya sendiri, dan hasilnya adalah hubungan yang
merupakan sumber kesenangan dan makna/nilai bagi pesertanya.
Kebalikan dari pola ini juga dapat mengembangkan,
dimana yang dipertukarkan masing-masing memberikan kontribusi untuk penurunan
progresif dalam kepuasan dan harmoni. Dalam keadaan ini regresif spiral terjadi
ketidaknyamanan, jarak, frustrasi dan ketidakpuasan untuk semua orang yang
terlibat.
Seperti dependensi, spiral sering mengambil pada
kehidupan mereka sendiri, didorong oleh momentum yang mereka buat sendiri. Apa
yang dimulai sebagai permintaan untuk mencuci piring dengan mudah dapat menjadi
lain, masih dalam serangkaian provokasi dalam suatu hubungan di mana spiral
regresif yang umum. Dan, sebaliknya haiapa kabarmu? dapat memulai rantai yang
sangat positif dari peristiwa dalam hubungan ditandai dengan spiral progessive
sering.
Namun, agar hubungan untuk mempertahankan
kekuatan, momentum, dan kontinuitas, fase progessive harus lebih berat/ banyak
dan / atau hidup lebih lama dr periode regresif.
Contoh:
Ann : Apakah kau akan mengingat sarapan untuk
besok pagi sebelum kau pergi bekerja?
Mike : Kau tahu aku sangat sakit mendengar
omelanmu setiap saat!
Ann : Jika kau lebih sadar sedikit dan sedikit
bersifat defensif, mungkin kita tidak perlu membahas hal ini terus menerus.
Mike : Kau yang mengajariku bagaimana mengani
sifat defensif. Jika kau ingat mengenai apa yang telah kau janjikan, kita tidak
perlu berdebat. Itu pembelaan dirimu, bukan aku. Itu semua karena adalah
masalah kita.
Dalam kasus ini jelas terlihat regresif spiral,
karena terlihatnya ketidak nyamanan antar kedua belah pihak, terdapat rasa
frustasi dan ketidakadanya kerharminisan.
Hanya dengan momentum pertanyaan pembuka “Apakah kau akan mengingat
sarapan untuk besok pagi sebelum kau pergi bekerja?” dapat dengan mudah menjadi hal lain
seperti rangkaian provokasi / ketidakpuasan
FACTOR OF
INFLUENCES PATTERN
Stage of
relationship and contextStage of relationship and
context
Pola komunikasi dalam hubungan sangat bervariasi dari satu tahap ke tahap
lainnya. Orang bertemu satu sama lain untuk pertama kalinya berinteraksi dengan
cara yang berbeda dari orang-orang yang telah hidup bersama selama beberapa
tahun. Sifat pola interpersonal yang juga bervariasi tergantung pada konteks di
mana percakapan berlangsung. Orang-orang bertemu di pasar yang sangat mungkin
untuk bertindak dan bereaksi secara berbeda satu sama lain dibandingkan dengan mereka
yang berbicara di sebuah bar atau di bidang bisnis pemasaran. Bersama-sama,
kedua faktor menjelaskan banyak variasi dalam pola komunikasi dalam hubungan.
Interpersoal needs and
styles
Selain dampak langsung dan lebih jelas dari stage and context,
kebutuhan interpersonal dan gaya dari individu-individu yang terlibat merupakan
pengaruh lain pada komunikasi dalam hubungan. Sering tercatat sebagai
sangat penting dengan cara ini adalah kebutuhan interpersonal untuk kasih
sayang, inklusi kontrol, dan. William Schutz telah menyarankan bahwa keinginan
relatif kami untuk memberi dan menerima kasih sayang, yang termasuk dalam
kegiatan orang lain dan memasukkannya ke dalam kita, dan mengendalikan orang
lain dan dikendalikan oleh mereka yang sangat mendasar untuk orientasi kami
untuk hubungan sosial dari semua jenis.
Kita masing-masing mengembangkan kebutuhan kita sendiri tertentu relatif
terhadap kontrol, kasih sayang, dan inklusi, seperti yang kita lakukan di
daerah lain. Profil khususnya kebutuhan yang kita miliki, dan bagaimana cocok
dengan orang-orang lain, bisa menjadi penentu utama dari pola relasional yang
dihasilkan. Misalnya, kita bisa berharap bahwa satu orang dengan kebutuhan
tinggi untuk kontrol dan lain dengan kebutuhan yang sama kuat untuk
dikendalikan akan berfungsi dengan baik bersama-sama. Yang pertama akan jatuh
nyaman dalam peran kepemimpinan yang dominan, sedangkan yang kedua akan sangat
bersedia untuk mengikuti. Jika, di sisi lain. Dua orang yang bekerja atau hidup
bersama harus sama tinggi (atau rendah) perlu untuk kontrol, yang bisa
memprediksi banyak konflik (atau kurangnya ketegasan dalam hubungan.
Gaya interpersonal juga memainkan peran penting dalam membentuk pola
komunikasi yang muncul dalam hubungan. Seperti telah dibahas sebelumnya,
beberapa orang operasi yang lebih nyaman dengan cara, keluar sangat verbal
dalam hubungan mereka dengan orang lain, sementara yang lain khas mengadopsi
gaya interpersonal lebih pasif dan terkendali, karena baik untuk preferensi
atau kekhawatiran tentang berbicara dalam situasi sosial. Mereka yang
menggunakan banyak gaya yang lebih keluar dengan pikiran dan perasaan mereka
dengan cara yang, terus terang tegas. Jika mereka menginginkan sesuatu, mereka
meminta untuk itu. Jika mereka merasa marah, mereka membiarkan orang lain tahu.
Jika mereka merasa dimanfaatkan, mereka mengatakan demikian. Jika mereka tidak
mau mematuhi permintaan, mereka memiliki sedikit kesulitan mengatakan
"tidak!" Berbeda dengan gaya eksternalisasi komunikasi interpersonal,
gaya internalisasi melibatkan "menyerap" pesan verbal dan nonverbal
dari orang lain, memberikan penampilan luar penerimaan, pengertian, dan bahkan
dorongan, terlepas dari pikiran seseorang atau perasaan. Untuk setiap dari
beberapa alasan, orang-orang yang cenderung menggunakan gaya internalisasi
sering "Botol up" perasaan pikiran, pendapat. Mereka jarang
mengatakan demikian. Jika mereka merasa dimanfaatkan, mereka dapat memungkinkan
situasi untuk melanjutkan ketimbang menghadapinya secara terbuka.
Meskipun beberapa dari kita menggunakan gaya secara eksklusif, kita sering
mendukung satu pendekatan di atas yang lain di sebagian besar hubungan kita
dengan orang-orang, dan, tergantung pada gaya orang-orang dengan siapa kita
berada dalam hubungan, ini faktor saja dapat menjadi pengaruh utama dalam
membentuk interaksi dan hubungan kita.
Power
Komunikasi interpersonal dalam
hubungan juga
dibentuk oleh distribusi kekuasaan.Misalnya, hubungan yang asimetris, atau tidak rata antara atasan dan karyawan. Masing-masing memiliki kekuasaan yang berbeda dalam
pekerjaan. Atasan
dapat melakukan kontrol lebih besar atas hubungan mereka-asalkan orang lain tidak berhenti-hanya sebagai akibat dari kontrol atas sumber daya tidak merata. Ada situasi serupa di mana asimetri dapat mempengaruhi
komunikasi interpersonal, contohnya hubungan antara terapis dan pasien, orantua dan anak , guru dan siswa adalah
contoh yang paling umum.
Dalam hubungannya, salah satu
anggota memiliki kontrol lebih luas. Keadaan ini umumnya
memiliki dampak
yang besar pada
pola komunikasi interpersonal
yang berkembang.
Conflict
Adanya konflik (ketidakcocokan
kepentingan antara dua orang atau lebih" memiliki dampak besar pada
dinamika komunikasi. Seorang peneliti komunikasi Alan Sillars menunjukkan bahwa
ketika orang terlibat dalam situasi konflik mereka mengembangkan teori mereka
sendiri (dengan emosi) untuk menjelaskan situasi. Sillers menemukan bahwa ada
tiga strategi komunikasi umum digunakan dalam resolusi konflik.
- Metode pasive indirect.
menghindari situasi dan
orang-orang yang akan menyebabkan konflik.
ketika seseorang merasa berkomunikasi dengan orang lain pada saat yang
tidak tepat akan menimbulkan konflik, maka ia akan menhindari orang tersebut
agar terhindar dari konflik
- Metode distributive.
Memaksimalkan keuntungan
diri sendiri dan kerugian bagi yang lainnya.
seseorang akan melakukan sesuatu agar ia terlihat paling benar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi diri sendiri dan kerugian maksimal pada orang lain.
seseorang akan melakukan sesuatu agar ia terlihat paling benar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi diri sendiri dan kerugian maksimal pada orang lain.
- Metode integrative.
hasil yang menguntungkan
untuk kedua individu dan hubungannya.
Kedua inividu akan mencari solusi yang baik bagi kedua belah pihak agar
tidak ada yang merasa dirugikan.
Top 10 Best Casinos in Las Vegas (2021) | Mapyro
BalasHapus10 Best Casinos 논산 출장샵 in 인천광역 출장샵 Las 파주 출장안마 Vegas (2021) · Casinos in Las Vegas · CasinoCity Las Vegas · Casinos in Las Vegas · Casino City Las 안산 출장마사지 Vegas · Casino. 포항 출장샵